Kamis, 15 Mei 2014

Nama             : Amri Rusdana
NBI                  : 461204010
Modul ke        : Pendahuluan
TTD


( Nama Dosen Pembimbing )
TTD


( Asisten lab )


 BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.

Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1.    Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2.    Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
3.    Advanced Chipset Features
4.    Integrated Peripherals
5.    Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.    PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7.    PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.    Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9.    Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10.    Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11.    Set User Password,
12.    Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13.    Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.


Komponen yang di atur oleh BIOS
Berikut ini adalah komponen yang dapat di set melalui BIOS:
1. Hardisk
2. CD-Rom
3. Floppy Disk
4. RAM
5. Processor
6. Lan card (on board0
7. Sound card (on board0
8. VGA card (on board)
Untuk mengatur komponen atau mengkonfigurasi komponen menu-menu pokok yang harus diperhatikan :
1. Main
2. Advance
3. Power
4. Boot
5. Tool
6. Exit
Hardisk & CD-Rom
Untuk komponen hardisk dalam BIOS hanya mengatur aktif tidaknya sebuah hardisk. Untuk komponen CD-Rom pada BIOS hanya mengatur aktif atau tidaknya sebuah CD-Rom
Floppy Disk
Untuk mengatur Floppy disk dapat diatur dalam menu “Main” dan umumnya bernama legacy diskette A, dalam opsi drive A dapat dipilih 1.44Mb, 3.5″, 720Kb, 3.5″, 2.88Mb, 3.5-”, 360Kb, 5.24″, 720Kb, 5.25″ dan none. Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk, jika komputer anda tidak terdapat floppy disk pilih opsi “none” untuk menonaktifkan-nya.
Prosessor
Untuk Prosessor tidak semuanya dapat diatur, hanya prosessor tertentu saja yang dapat diatur lewat BIOS. Untuk melakukan setting lewat BIOS anda masuk menu advance. Menu untuk setting prosessor lewat BIOS adalah:
1. CPU Speed >> kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara manual maupun otomatis
2. CPU/PCI Frequency
3. CPU/ Memory Frequency Ratio >> untuk melakukan overclocking jika pada CPU speed dipilih manual.
RAM
Yang hanya dapat diatur dalam RAM adalah bagian clock latency-nya. Tetapi tidak semua RAM dapat diatur secara manual. Untuk pengaturan dapat diatur pada menu advance.
LAN & Sound Card (Onboard)
Untuk kedua komponen ini dalam melakukan konfigurasi pada BIOS terletak pada menu yang sama, sedangkan untuk mengaktifkannya pilih “enable” dan menonaktifkan cukup memilih “disable”, sedangkan untuk mendeteksi secara otomatis pilih “auto”
VGA Onboard
UNtuk mengatur VGA Onboard yang perlu diperhatikan adalah besar kecilnya share memory. Maksud dari share memory, memory yang digunakan oleh VGA sebagai buffer diambil dari RAM.

KESIMPULAN :

BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.    Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b.    saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c.    Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.    bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking
Judul:
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar